Minggu, 03 Juni 2018

PENGERTIAN KEJUJURAN

TEORI DASAR PENGERTIAN KEJUJURAN


Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.

Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh  gambaran tentang  sesuatu  atau fenomena tersebut. Bila seseorang  itu  menceritakan informasi tentang  gambaran  tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.

Sesuatu atau fenomena yang dihadapi  tentu  saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang  serta  yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat   mengenai benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk  maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi.

Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan dia akan hadir dalam pertemuan  di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini   jujur  berarti mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan realisasi (fenomena).

Mungkin kita pernah melihat atau memperhatikan  Tukang  bekerja. Dia bekerja berdasarkan sebuah pedoman kerja. Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan yakni  3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikuti angka perbandingan itu, dia  membuat perbandingan yang lain yakni 3 : 6,  Peristiwa ini jelas memperlihatkan si  Tukang  tidak mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman kerja. Dengan demikian berarti si Tukang tidak bersikap  jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan  informasi yang ada dengan fenomena (tindakan yang  dilaksanakan ).

Kejujuran juga bersangkutan dengan  pengakuan. Dalam hal ini kita ambil contoh , orang Eropa membuat pernyataan atau menyampaikan informasi, bahwa ….orang pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika adalah  Cristofer Colombus…Padahal menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus mendarat di Benua Amerika telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya apa,  tidak ada pengakuan. Dalam hal ini kita juga melihat persoalan kesesuaian antara fenomena (realitas) dengan informasi yang disampaikan. Jadi dari uraian di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa   apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan  antara  Informasi dengan fenomena. Dalam agama Islam sikap seperti  inilah yang dinamakan  shiddiq. Makanya jujur itu ber-nilai tak terhingga.

Jumat, 01 Juni 2018

Mengenal Kesenian Debus

PENGERTIAN DEBUS


Debus adalah salah satu kesenian tradisional di Banten, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kesenian ini tumbuh pada masyarakat pedesaan dan menggambarkan kekebalan seseorang terhadap berbagai senjata tajam. Dasar kekebalan tersebut berasal dari ajaran agama islam. Kata debus, berasal dari bahasa Arab, menunjuk pada sepotong besi tajam yang digunakan dalam permainan tersebut. Debus muncul bersamaan dengan penyebaran agama islam di indonesia yang dimulai dari daerah Aceh dan berkembang ke Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Banten. Gerakan kesenian ini antara daerah yang satu dan daerah lainnya tidak sama persis, tetapi semuanya menggunakan dasar agama islam.


Untuk memainkan debus, dibutuhkan latihan dan persyaratan cukup berat, antara lain berpuasa, tidak meninggalkan shalat lima waktu, hafal doa Al-Quran yang menjadi dasar permainan, dan pantang terhadap tindak maksiat seperti melacur, mencuri, mabuk-mabukan, dan berjudi. Pemain debus harus mempunyai keyakinan bahwa ilmu yang dipelajari berdasarkan Al-Quran tidak boleh keraguan agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Tetapi kadang-kadang terjadi kecelakaan yang disebabkan adanya pihak ketiga yang bermaksud menguji kekebalan pemain debus.


Dilihat dari bentuk pertunjukannya, debus termasuk kesenian kelompok. Jumlah pemain di satu daerah tidak sama dengan daerah lainnya, tergantung kebutuhan kelompok. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap kelompok debus adalah keharusan adanya seorang syekh atau guru yang memimpin kelompok. Seorang syekh umumnya seorang yang dituakan dan dihormati di desanya dan menguasai soal agama. Syekh bertugas sebagai seorang pemimpin yang memerintahkan kepada pemain bagaimana teknik permainan dilaksanakan, sebagai perantara yang memohon perlindungan dan keselamatan kepada tuhan sehingga permainan berjalan lancar, dan sebagai tabib yang harus dapat mengobati luka yang diderita pemain.


Gerakan dasar kesenian ini adalah gerakan silat. Pemain mengenakan pakaian silat pula. Musik mengiringi para pezikir yang selalu menyanyikan lagu pujian Tuhan selama permainan berlangsung irama musik debus daerah Sumatera Barat banyak dipengaruhi oleh irama Minang yang diringi dengan gendang atau rebana atau calempoang di Banten, musik pengiring berupa satu kendang besar, dua kendang kecil, tiga kecrek. Karena permainan debus menuntut adanya kekuatan, ketabahan, dan kepercayaan pada diri sendiri, umumnya pemainnya kaum pria. Di Aceh, pada awalnya sering terdapat wanita sebagai pemain yang melakukakn penusukan dengan senjata tajam. Tetapi di Banten sejak awal tak ada pemain wanita.


Permainan yang ditontonkan antara lain memasak di atas kepala, mandi air panas, menyayat lidah, berguling diatas duri, memanjat tanggal golok, dipukul dengan gada, mengiris atau menusuk badan, menginjak pecahan kaca, dan masih banyak lagi. Umumnya permainan itu dilakukan sambil menari. Debus yang bersifat hiburan rakyat ini sering ditampilkan pada upacara adat atau perayaan hari nasional.

Keindahan Taman Laut Bunaken

WISATA TAMAN LAUT BUNAKEN


Taman Nasional Laut Bunaken merupakan salah satu yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Taman Nasional tersebut terletak di segitiga terumbu karang yang mana menjadi habitat untuk beberapa jenis spesies terumbu karang dan bermacam spesies ikan, reptil, mamalia laut dan moluska


Taman Nasional ini merupakan perwakilan ekosistem laut di indonesia,meliputi terumbu karang. Ekosistem pantai dan padang rumput laut. Taman Nasional Bunaken didirikan pada tahun 1991 dan mencakup area dengan luas 890.65 Km persegi 97% dari taman ini adalah habitat laut, sementara itu 3% sisanya adalah daratan, mencakup daratan, meliputi lima pulau yaitu : Manado Tua, Siladen, Naen, Mantehage dan Bunaken.


FLORA DAN FAUNA DI TAMAN NASIONAL LAUT BUNAKEN

Taman Nasional Bunaken ini mempunyai ekosistem terumbu karang yang kaya. Ada sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah tersebut spesies Alga yang bisa ditemui di taman ini yaitu halimeda, padina dan caulerpa.


Sementara itu spesies rumput laut yang banyak ditemukan adalah thalassia hemprichi, thalassaodendron ciliatum dan enhalius acoroides. Taman ini memiliki berbagai jenis ikan, mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove. Kira-kira 90 jenis ikan yang tinggal di perairan wilayah tersebut.


 KONSERVASI DAN ANCAMAN

Taman Nasional Bunaken merupakan taman laut pertama di indonesia yang diresmikan pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 2005 Taman Nasional ini didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu Situs warisan dunia.


Meskipun taman nasional ini memiliki pendanaan yang lebih dari cukup, ternyata taman ini juga mengalami degradasi kecil yang disebabkan oleh penambangan terumbu karang, kerusakan oleh jangkar, sianida dan penggunaan bom dalam menangkap ikan, sampah yang dibuang ke laut dan kegiatan menyelam.


Pihak World Wildlife Fund (WWF) untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan bantuan konservasi "Sulu Sulawesi Marine Eco-region Action Plan" yang mana konservasi tersebut mencakup patroli yang telah berhasil dalam mengurangi penggunaan bom untuk menangkap ikan.

Senin, 28 Mei 2018

Mengenal Sedikit Kekhasan Kota Kuda, Kuningan Jawa Barat

TARIAN, ANEKA MAKANAN, DESTINASI WISATA KHAS KOTA KUDA KUNINGAN JAWA BARAT





1.TARIAN KHAS KUNINGAN

A. TARI BUYUNG
 

Tari buyung merupakan tarian khas masyarakat Cigugur Kabupaten Kuningan. Tari buyung ini memiliki keterkaitan erat dengan upacara seren tahun yang telah saya kemukakan di atas, hal ini karena tarian ini merupakan tarian utama dalam upacara seren tahun di Desa Cigugur Kuningan Jawa Barat. Tarian ini menceritakan tentang gadis-gadis desa Cigugur yang sedang mengambil air ke sungai.

B. TARI KEMPRONGAN


Tari Kemprongan adalah salah satu seni tradisional asal Kabupaten Kuningan, yang hilag 30 tahun silam. Tarian ini konon berasal dan pernah ada di desa Sidaraja dan Citangtu. Dilakukan oleh masyarakat petani pada malam hari hingga tengah malam atau menjelang subuh, sebagai ungkapan rasa syukur setelah selesai panen. Pelaksanaan pertunjukan dilakukan di lapangan atau arena terbuka yang dikelilingi pepohonan. Sementara untuk menerangi tempat pertunjukan menggunakan Oncor (Obor / red) dan disimpan di tengah-tengah lapangan. Namun seiring perkembangan jaman, tarian ini mengalami kepunahan tergerus arus modernisasi dan sudah lama ditinggalkan pelakunya. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kuningan, Drs. Tedi Suminar saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Tari Kemprongan memiliki daya tarik tersendiri. Tarian ini tidak hanya dinikmati dari segi estetika nya saja, namun sering kali dijadikan ajang mencari jodoh. “Kebanyakan penari yang disebut ronggeng, masih gadis atau sudah janda. Untuk dapat memikat calon pasangannya, terlebih dahulu ronggeng diberi minyak wewangian oleh pupuhu dan ronggeng tersebut dituntut bisa menari sebagus mungkin.

2. MAKANAN KHAS KUNINGAN

A. HUCAP


Hucap adalah makanan khas kota Kuningan yang penyajiannya sama seperti ketoprak. Karena memang bahan dasar dan bumbunya seperti ketoprak cuman dari bahan hucap tidak sebanyak ketoprak.

Bahan-bahan hucap terdiri dari tahu goreng, ketupat, bumbu kacang dan kecap.  Hucap sendiri merupakan singkatan dari Tahu dan Kecap. Dibeberapa daerah Kuningan nama hucap ini disebut juga Kupat Tahu.

B. NASI KASRENG


Di beberapa daerah Kuningan kuliner yang satu ini cukup dikenal dan banyak diminati khususnya di daerah Luragung. Karena disamping kuliner ini cukup nikmat, harga yang ditawarkan pun cukup murah.

Penyajian nasi kasreng biasanya dibungkus seperti Sego Kucing makanan khas Yogyakarta. Beberapa lauk yang biasa tersaji pada nasi kasreng ini diantaranya adalah goreng ikan paray, pepes ikan paray, aneka lalapan, toge, sambal, gorengan, rebon dan lain sebagainya.

C. KERIPIK GADUNG



Sesuai namanya keripik ini terbuat dari Umbi Gadung yang memilik nama latin Discorea Hispida. Camilan ini dijadikan makan khas Kuningan karena memang tanaman gadung ini tumbuh subur di perkebunanan di beberapa daerah Kuningan.

Pengolahannya sendiri gak mudah loh guys, karena salah pengolahan bisa berdampak keracunan. Untuk menghilangkan racun dari umbi gadung ini terlebih dahulu gadung dibersihkan setelah dibersihkan diiiris tipis lalu dijemur.

Setelah penjemuran keripik gadung yang masih mentah ini dibersihkan dan di jemur lagi, tahap terakhir baru digoreng. Panganan ini cocok buat nemenin kamu ngeteh karena rasanya yang gurih dan krispi. Tapi jangan terlalu banyak yah biar gak pusing.


D. PEYEUM KETAN/  TAPE KETAN


Satu lagi nih guys.. panganan asli khas Kuningan yaitu Peueyeum Ketan yang berwaran hijau dengan bungkus daun jambu. Panganan yang satu ini mungkin yang paling popular dan biasanya dijadikan oleh-oleh wajib para turis luar kota ketika beranjak pulang ke daerahnya masing-masing.

Peuyeum ketan sendiri terbuat dari beras ketan putih bisa juga beras ketan merah yang di fermentasikan dengan ragi lalu dibalut atau dibungkus dengan daun jambu atau daun jati.


3. DESTINASI WISATA KHAS KUNINGAN

A. PEMANDIAN CIBULAN


objek wisata cibulan ini memiliki sejarah panjang peradaban isalam di tanah jawa. Menurut ceritanya, disini pernah menjadi tempat persinggahan Prabu siliwangi. Pemandian cibulan ini berada di desa Manis Kidul, Kuningan Jawa Barat.

Dikolam pemandian disini ada ikan dewa yang konon usianya sudah berumur ratusan tahun, dan percaya tidak percaya ikan ini hilang ketika kolam dibersihkan, adapun warga setempat yang melihat ikan tersebut berubah menjadi duri-duri ikan ketika malam bulan purnama. Namun semua itu hanya mitos yang berkembang di masyarakat.


B. TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI


Tempat wisata di kuningan selanjutnya adalah taman nasional Gunung Ciremai yang merupakan salah satu favorit wisatawan pecinta alam.

Di taman nasional terdapat air terjun yang tidak boleh kita lewatkan. Keindahan alamnya yang masih terjaga membuat taman nasional ini terlihat asri dan menawan.
Disini juga terdapat tempat basecamp para pendakian Gunung Ciremai dan bentangan luas perkebunan, jadi tempat ini sangat cocok dan wajib untuk anda kunjungi.


C. BUKIT PANEMBONGAN


Tempat wisata di kuningan yang tidak kalah menarik untuk kita kunjungi adalah bukit panembongan. Keindahan pemandangan di bukit ini tidak kalah dengan kalibiru di Yogyakarta. Disini wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan alam yang begitu mempesona. Keindahan pemandangan di tempat ini menjadikannya sebagai tempat favorit foto di kuningan. Hanya dengan membayar Rp.5000 Anda dapat memasuki objek wisata tersebut yang terletak di Desa Tembong Kecamatan Garawangi.

Bukit ini sudah dilengkapi fasilitas seperti outbond, arena camping, hingga pemotretan prewedding disini juga disediakan.

Mengenal Tradisi Ngaraya

Tradisi Ngaraya Di Kuningan

Ada suatu tradisi yang sampai saat ini masih berjalan di pedesaan, khususnya di Kabupaten Kuningan, yaitu tradisi “ngaraya” atau Nganjang (bertamu) menjelang Lebaran. Menurut keterangan salah seorang tokoh masyarakat Kuningan, tradisi Ngaraya ini sudah mengalami perubahan, dalam hal mengirim hidangan berupa makanan dengan lauk pauknya. Semula kiriman tersebut tidak menggunakan pemulang (jawaban menerima sajian) biasanya berupa uang atau pakaian. 
Bila dikirim hidangan, sekarang sudah menjadi kebiasaan untuk menyediakan pemulang, dengan uang yang besarnya lebih dari harga kiriman yang disajikan. Sehari sebelum berlebaran, pihak keluarga Mojang menyiapkan bermacam-macam makanan/hidangan dengan lauk-pauknya, kemudian di kirimkan ke rumah si pemuda untuk disantap saat berbuka puasa.


Dengan datangnya kiriman itu, Sang Jajaka tidak tinggal diam. Ia lalu membakar petasan yang sudah disediakan sebelumnya, sebagai penghormatan. Bunyi ledakan-ledakan petasan menandakan bahwa dirumahnya ada tunangannya yang mengirim hidangan.

Maka ramailah di sekitar rumahnya. Anak-anak kecil ikut menyaksikan petasan-petasan tersebut dinyalakan, seraya memberitahukan kepada tetangganya. Sementara suara bedug di mesjid sejak menjelang sore hari sudah bertalu-talu. Sedangkan Jajaka sudah bersiap-siap dengan pakaian barunya dan membawa sejumlah uang untuk diberikan kepada tunangannya sebagai tanda ,”Mitrahan”.

Kegembiraan mereka benar-benar lengkap. Masing-masing membawa petasan untuk dibakar. Kemudian menjelang Sholat Isya dilanjutkan dengan memukul bedug di mesjid sebagai selingan.

Sang Jajaka bersama teman-temannya mengadakan takbiran di mesjid. Sementara suara petasan berbunyi saling bersahutan dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Disamping itu diantaranya ada yang sedang menghormat calon menantu, malahan kadang-kadang sampai pagi menjelang Subuh. Kemudian langsung dilanjutkan pergi ke mesjid untuk Sholat Ied.

Biasanya setelah sholat Ied, para Jajaka hilir-mudik mendatangi rumah-rumah keluarga dan kerabat-kerabatnya untuk saling minta maaf dan memohon do’a restu bagi orang tua mereka. Setelah pertunangan mereka disetujui, hubungan mereka semakin intim. Sang Jajaka dengan penuh PD semangat menggarap sawah orang tuanya, kemudian memilih sepetak sawah khusus untuk tunangannya nanti kalau sudah menikah.

Sementara itu Sang Jajaka menghubungi tukang bordir yang ahli dalam bidang sulam-menyulam. Lalu memesan dua buah saputangan untuk tali tudung cetok (tudung petani yang dianyam berlapis dua). Biasanya pada tudung tersebut bersulam tulisan nama-nama mereka yang istilahnya disebut sebagai,”Ngadukuyan”.
 

Pengiriman tudung dengan saputangan bersulam itu merupakan surat undangan untuk hari tandur (mulai menanam padi di sawah). Sehingga pihak Si Mojang membuat persiapan pula untuk menyediakan makanan sebaik mungkin, terutama makanan yang dibuat sendiri bersama ibunya.

Makanan itu dibawa oleh Si “Penglayar” (Perantara) kemudian Sang Mojang membawa poci berisi air, khusus buat tunangan dan orang tuanya. Makanan tersebut dibawa dalam sebuah ‘tetenong’ (tempat makanan yang dibuat dari anyaman bambu).

Sementara pada bagian lain, para petani yang ikut tandur menambah semarak suasana acara pertunangan mereka. Walaupun masih malu-malu, mereka makan bersama dengan pihak keluarga Sang Jajaka.
Bila garapan Si Mojang belum sempat selesai, maka para Mojang dari pihak keluarga Sang Jajaka. Mereka turun ke sawah beramai-ramai membantu menyelesaikan tandur.


Sementara itu menjelang panen raya, yang disebut,”Ngadukuyan,” ada tradisi memberikan tudung. Akan tetapi mengalami sedikit perubahan dan peningkatan bentuk maupun warna tudungnya.
Tudungnya berbentuk “leang-leang” bercat hijau bertalikan renda putih atau mawar krem, dilengkapi dengan ketam yang bertangkai panjang dan berbatik sungging, ditambah pula kain kebaya dari bahan paris yang tipis, selendang dan “BH”.


Sebaliknya Si Mojang menyediakan kain kutung atau kampret hitam atau warna biru dengan topi “piopinder” (topi anyaman buatan Tasikmalaya berwarna coklat tua, pada daun topinya berkancing mata itik untuk menyimpan talinya).

Keesokan harinya Si Mojang mempersiapkan hidangan Istimewa, berupa makanan dan lauk-pauk untuk makan bersama di sawah. Dengan pakaian hasil pemberian mereka, Si Mojang pergi ke sawah menuai padi, sementara Si Jajaka menjelang siang hari sibuk bekerja di sawahnya, mengikat padi secara “Pocongan”.
Mereka yang ikut menuai padi masing-masing memperoleh “Bawon”, yaitu sebagai upah kerja dari mulai menanam sampai memetik hasil panen.
 

Sebagian lagi hasil panen itu dibawanya sebagai upah.
Sementara itu, Sang Jajaka sibuk dengan pekerjaannya mengangkut jajaran padi. Kemudian baru sore harinya memikul padi hasil tunangannya dan langsung dikirim ke rumah sang pacar menjelang Magrib.


Tradisi Ngaraya ini masih berkembang dan hidup di daerah pedesaan di Kabupaten Kuningan. Namun ada sebagian penduduk desa yang memodernisir tradisi ini, misalnya membakar petasan ditiadakan karena dilarang oleh pihak yang berwajib. Sedangkan tradisi lainnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini.             

Minggu, 27 Mei 2018

Puisi "Keindahan"

INDAHNYA ALAM NEGERIKU

Angin menerpa dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi yang sangat sejuk
Itulah negeriku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat makmur dan sejahtera

Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Ohh.... Tanah airku tecinta
Indonesia raya

Senin, 23 April 2018

Puisi "Kejujuran"

KEJUJURAN ADALAH SEGALANYA

Manusia.....
Adalah makhluk ciptaan tuhan
Yang tidak pernah puas
Akan kehidupan duniawi

Mereka.....
Menggunakan segala cara
Untuk mendapatkan semuanya

Walaupun itu dengan berbohong

Namun banyak akibatnya
Apabila engkau berbohong
Entah engkau akan mendapat musibah
Atau engkau akan mendapat dosa

Berjujur lah dalam hal apapun
Karena dengan kau berjujur
Engkau akan mendapatkan
Sebuah ketenangan hati

Karena kejujuran adalah segalanya
Karena kejujuran adalah ketenangan
Karena kejujuran adalah keberkahan
Dan 
Karena kejujuran lah engkau di sayang tuhan

Jumat, 20 April 2018

Puisi "Semangat Kerja Keras"

TERUS SEMANGAT

Hujan itu sangat kuat
Walaupun ia jatuh berulang-ulang kali
Tetapi ia kembali lagi
Untuk menyegarkan bumi

Seperti dengan karang
Tetap berdiri kokoh tak patah arang
Walaupun ia berkali-kali diterjang
Oleh ombak yang menyerang

Seperti matahari
Yang selalu menyinari
Dari Pagi hari hingga menjelang malam hari
Tanpa lelah sedikitpun

Atau sama hal nya dengan bulan
Yang selalu menyinari dikala malam
Menerangi bumi didalam kegelapan
Dan menjaganya dari ketakutan

Bukan kepada manusia
Kalian bergantung
Dan bukan pada keberuntungan
Kalian berserah

Kamis, 15 Maret 2018

Puisi "Kamu Pengisi Hatiku"

Untukmu...
Yang selalu kusebut dalam setiap doaku
Berharap engkau baik-baik saja
Meskipun aku tidak selalu ada disetiap langkahmu

Didalam keheningan malam
Ketika rindu ini datang menghampiri
Rasa rindu yang selalu ku tahan
Yang tak tahu entah sampai kapan

Hanya melalui doa aku meminta
Untuk menyampaikan rindu ini kepadamu
kepercayaan yang membuatku bertahan
Menjaga hati dikala berjauhan

Suaramu, tawamu, candamu.....
Yang selalu aku rindukan
Hanya bersabar yang kini kulakukan
Berharap waktu ini cepat berlalu

Pertemuan denganmu
Yang selalu aku nantikan
Ketika melihatmu
Bahagia yang kurasakan

Kamu adalah bahagiaku
Kamu adalah jiwa ragaku
Terimakasih untukmu
Yang selalu menyayangiku

Dampak Globalisasi Terhadap Budaya

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.

Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Kuningan (Jawa Barat) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari jaipong dan degung (alat musik sunda). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.

1.       Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tldak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimitiki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

2.       Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menatik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti beiajar tarian khas suat daerah atau mencari batang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia menuliki cirri khas yang unik.

3.       Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Inc~nesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.

Hubungan Ilmu Budaya Dasar & Cinta Kasih

Hakikatnya Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. menurut Frich Fromm diibaratkan sebagai suatu seni, yang sebagaimana bentuk seni yang lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk biasa menggapainya.

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang merupakan tanggung jawab. Tanggungjawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan antara sesama manusia dan tuhan.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasan suka kepada seseorang. Arti dari kasih sayang sendiri sangat luas, ada yang mengartikan bahwa kasih sayang adalah suatu yang indah, suci, dan didambakan oleh setiap orang. Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya saling terbuka, sehingga keduanya seakan akan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka retaklah keutuhan cinta karena kasih sayang merupaakan pertumbuhan dari cinta. Dan itu pun akan berdampak lebih besar lagi pada kasih sayang dalam rumah tangga, yang akan menguranngi hak kasih sayang yang diperoleh ,oleh anak-anaknya. Jadi kasih sayang pernah dialami oleh setiap orang, sejak lahir anak sudah mendapat kasih sayang.

Kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima.

Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang, dan kemesraan, belas kasih dan pengabdian, yang dapat diuraikan dalam berbagai bentuk sebagai berikut :

  1. Cinta diri merupakan erat hubunganya dengan menjaga diri, yang segala sesuatunya untuk manfaat dan keguknaan bagi diri sendiri.
  2. Cinta sesama manusia merupakan tindakan yang ikhlas dari hati nurani untuk membantu dan menyayangi, karena manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
  3. Cinta kepada tuhan, cinta yang ikhlas seorang manusia kepada tuhannya merupakakan pendorong dan mengarahkannya kepada penundukan semua bentuk kecintaan lainnya.
  4. Kasih Sayang.
Hubungan cinta kasih terhadap ilmu budaya dasar seperti pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang.

Cinta kasih akan terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram.

Jumat, 09 Maret 2018

Mengenal Suku Alor Di Pulau Nusa Tenggara





Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Alor yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Alor adalah kabupaten yang terletak di Nusa Tenggara Timur, ibukota dari provinsi ini adalah Kalabahi. Alor merupakan kepulauan disebelah selatan pulau Alor adalah Timor Leste dan Selat Ombay, dibagian Utara Alor berbatasan dengan Laut Flores, di bagian Barat dengan Selat Lomblen dan Kabupaten Lembata, sedangkan di bagian Timur dengan kepulauan Maluku Tenggara Barat. Alor termasuk salah satu dari 92 pulau terluar di Indonesia karena berbatasan dengan Timor Leste dan Selat Ombay di sebelah selatan.




Agama Suku Alor

Mayoritas agama pada penduduk Alor adalah kristen katolik dan kristen protestan,tapi tidak sedikit pula dari masyarakat Alor yang menganut paham animisme dan dinamisme yang menyembah:



1. Larra/Lera yaitu matahari

2. Wulang yaitu bulan
3. Neda yaitu sungai bisa disebut juga dewa air
4. Addi yaitu hutan bisa disebut juga dewa hutan
5. Hari yaitu laut bisa disebut juga dewa laut.

Sebagian lainnya lagi beragama islam, budha dan hindu.

 Kesenian Khas Suku Alor



Berbagai macam adat serta kebudayaan di kabupaten Alor, mulai dari tarian, koleksi bersejarah, dan suku tradisional yang masih lekat dengan tradisinya. Salah satu tarian dari Alor yang terkenal adalah tarian Lego-Lego yang merupakan tarian tradisional Abui yang mendiami kampung Takpala.


Tarian ini dilakukan secara massal dimana satu dengan lainnya saling bergandengantangan membentuk melingkar sambil mengelilingi tiga batu bersusun yang disebut mesbah dengan mengumandangkan lagu pantun dalam bahasa adat. Biasanya tarian ini dilakukan semalaman dengan diiringi gong dan moko.

      Alat Musik Suku Alor


Alor mempunyai alat musik khas yang mirip gendang yang disebut dengan Moko. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai alat upacara. Dan merupakan hasil kebudayaan zaman perunggu. Selain itu juga biasa moko dijadikan sebagai belis, mahar atau mas kawin.

Masyarakat Alor sangat percaya bahwa moko berasal dari tanah dan hanya dimiliki para bangsawan karena nilainya yang sangat tinggi. Oleh karena itu hampir bisa dipastikan tidak ada masyarakat adat di Nusantara yang mengoleksi moko dalam jumlah banyak seperti suku-suku di Alor.