ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (PT SEMEN GRESIK)
A.PENDAHULUAN
Pada dasarnya perusahaan pasti telah menentukan tujuan yang akan dicapai, baik itu tujuan jangka pendek atau tujuan jangka panjang, seperti mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dituntut untuk lebih bertanggung jawab agar cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan yang nantinya akan menghambat kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus memiliki alat yang mampu mengukur seberapa baik penggunaan sumber daya yang dimilikinya untuk mengelola manajemen agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Alat yang dimaksud adalah pemeriksaan atau audit. Audit yang dilakukan oleh setiap perusahaan tidak hanya terpaku pada audit keuangan, tetapi juga pada penilaian sistematis dan obyektif yang berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keefektifan, keefisienan, dan keekonomisan atas kegiatan operasional perusahaan. Audit yang dimaksud dalam hal ini adalah audit operasional. Audit operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya (Guy, 2003:419). Jika didasarkan pada pengertian tersebut pada hakikatnya audit operasional memiliki tujuan utama yaitu mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari suatu perusahaan. Audit operasional juga digunakan untuk mengevaluasi aspek ekonomis yang hasilnya nanti dapat dijadikan sebagai pertimbangan jangka panjang untuk mengetahui apakah manfaat kebijakan atau prosedur lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pada umumnya di dalam perusahaan terdapat beberapa departemen atau bagian yang menunjang jalannya kegiatan operasional perusahaan, yaitu bagian produksi, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian personalia. Seluruh departemen yang ada di dalam perusahaan memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga diperlukan suatu acuan agar kegiatannya dapat berjalan dengan optimal.
Acuan yang dimaksud adalah efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E). Kesuksesan suatu perusahaan bergantung pada strategi yang baik dan sesuai dengan konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E). Efisiensi merupakan jumlah perbandingan antara apa yang dihasilkan (output) dengan apa yang digunakan (input). Efektivitas merupakan hubungan antara apa yang dihasilkan (output) dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Ekonomis merupakan penggunaan dana seminimal mungkin dalam mendapatkan atau menghasilkan input atau output tersebut. Salah satu bagian yang memerlukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasionalnya adalah bagian produksi. Audit operasional dapat dilaksanakan oleh berbagai macam perusahaan manufaktur. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, industri ini tidak terlepas dari proses produksi karena bagian produksi merupakan faktor penentu keberhasilan perusahaan.
Salah satu perusahaan manufaktur yang dapat melaksanakan audit operasional adalah industri semen. Tabel 1. Konsumsi Semen Domestik Triwulan I Tahun Konsumsi Domestik (000 ton) Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (asi.or.id) Meningtkatnya konsumsi semen domestik seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 mengakibatkan PT. Semen Gresik (Persero) meningkatkan volume produksinya. Berdasarkan survey pendahuluan PT. Semen Gresik (Persero) mengalami penurunan produktivitas pada tahun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan audit operasional pada bagian produksi PT. Semen Gresik (Persero) dan menilai kinerja bagian produksi ditinjau dari konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi.
B.HASIL DAN PEMBAHASAN
Usulan dan Pengenalan PT. Semen Gresik (Persero) adalah salah satu entitas anak dari PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. yang merupakan perusahaan semen terbesar di Indonesia. PT. Semen Gresik (Persero) memproduksi semen sebagai produk utama perusahaan. Produk semen tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya, yaitu Semen Portland Tipe I, Semen Portland Tipe II, Semen Portland Tipe III, Semen Portland Tipe V, Special Blended Cement (SBC), Portland Pozzolan Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC), Super Masonry Cement (SMC), dan Oil Well Cement (OWC) Class G HRC. Struktur organisasi PT. Semen Gresik (Persero) dibagi menjadi 6 Direksi yaitu, Pemasaran, Produksi, SDM, PUSB, Litbang dan Operasional, dan Keuangan, selain keenam direksi tersebut terdapat juga Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Tim OOTC, dan Departemen PSLK. Survey Pendahuluan Analisis Terhadap Internal Audit Kegiatan operasional PT. Semen Gresik (Persero) diawasi oleh Unit Internal Audit yang merupakan satuan pengawasan internal perseroan yang bertugas melakukan evaluasi efektivitas pengendalian internal secara obyektif dan memberikan konsultasi atas pelaksanaan kegiatan usahanya. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor internal mengacu pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit. Unit Internal Audit dipimpin oleh seorang Kepala Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. PT. Semen Gresik (Persero) 4 memiliki anggota auditor internal sebanyak 22 orang yang terdiri dari seorang Kepala Internal Audit, 4 orang Biro Audit dan setingkat Biro, dan 17 orang staf Internal Audit. Selama tahun , PT. Semen Gresik (Persero) selalu melakukan aktivitas audit berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang meliputi audit operasional dan audit khusus Analisis Terhadap Pengendalian Intern Produksi Analisis terhadap pengendalian intern produksi mencakup perencanaan dan pengendalian produksi, tenaga kerja, bahan baku, overhead pabrik, fasilitas produksi, dan penetapan kapasitas mesin produksi.
C.KESIMPULAN
Kesimpulan Analisis audit operasional pada PT. Semen Gresik (Persero) bertujuan untuk menilai kinerja bagain produksi ditinjau dari konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional pada bagian produksi dilaksanakan oleh Unit Internal Audit sebagai auditor internal, Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai auditor independen, serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai auditor pemerintah. Audit yang dilakukan hanya mencakup pada struktur organisasi, perencanaan dan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku, perencanaan dan pengendalian tenaga kerja, perencanaan dan pengendalian biaya pabrikasi (overhead), 9 perencanaan dan pengendalian kapasitas mesin, serta perencanaan dan pengendalian fasilitas produksi. Tingkat efisiensi bagian produksi dalam penggunaan bahan baku (input) dalam proses produksi, dapat dilihat dari hasil pengukuran persentase produktivitas bahan baku, persentase produktivitas tenaga kerja, dan persentase produktivitas kapasitas mesin. Tingkat efektivitas bagian produksi dapat dilihat dari hasil pengukuran pencapaian realisasi terhadap target (achievement rate). Achievement Rate (AR) berkenaan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP). Tingkat ekonomisasi dilihat dari perngukuran terhadap Product Value Economic (PVE) yang didapat dari perbandingan realisasi biaya pabrikasi (overhead) dengan target biaya overhead yang telah ditetapkan. Penggunaan bahan baku oleh bagian produksi PT. Semen Gresik (Persero) selama tahun dinilai belum efisien, karena realisasi produktivitas selama tahun tersebut selalu lebih kecil dari target produktivitasnya. Efisiensi penggunaan PTK berhasil dilakukan perusahaan selama tahun , karena dalam waktu tiga tahun tersebut persentase realisasi PTK selalu meningkat dan selalu lebih tinggi dari target PTK.
Efisiensi terhadap penggunaan kapasitas mesin hanya berhasil dilakukan pada tahun 2011 dan 2013, sementara pada tahun 2012 persentase kapasitas mesin menganggur (idle capacity) dinilai cukup tinggi. Efektivitas selama tahun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan mengalami peningkatan pada tahun Persentase Achievement Rate (AR) pada tahun 2011 hampir mencapai 100% yaitu, 99,84%, sementara AR pada tahun 2012 kurang dari 100%, yaitu 87,70%. Pada tahun 2013 persentase AR meningkat, dan nilainya lebih besar dari 100%, yaitu 104,18%, Ekonomisasi yang dinilai dari Product Value Economic (PVE) selama tahun mengalami pemborosan di tahun 2012 dan Meningkatnya kebutuhan operasional serta biaya yang digunakan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut, menyebabkan biaya pabrikasi (overhead) selalu meningkat di setiap tahunnya.
Saran PT. Semen Gresik (Persero) hendaknya lebih cepat tanggap mengenai stock opname bahan baku, sehingga pihak manajemen dapat mempersiapkan diri. Kebijakan pengadaan bahan baku haruslah sesuai dengan keriteria yang dicanangkan, yaitu tepat kuantitats, tepat mutu, dan tepat waktu, agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan bisa tercapai. Mendindaklanjuti analisis audit operasional yang telah dilaksanakan, sebaiknya pihak manajemen PT. Semen Gresik (Persero) memperhatikan reomendasi yang telah diberikan oleh aditor, agar kinerja perusahaan khususnya di bagian produksi yang ditinjau dari efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya dapat lebih ditingkatkan lagi.
SUMBER : https://osf.io/bjnr8/download.pdf







0 komentar:
Posting Komentar