Kamis, 26 November 2020

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (PT SEMEN GRESIK)

 

A.PENDAHULUAN

Pada dasarnya perusahaan pasti telah menentukan tujuan yang akan dicapai, baik itu tujuan jangka pendek atau tujuan jangka panjang, seperti mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dituntut untuk lebih bertanggung jawab agar cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan yang nantinya akan menghambat kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus memiliki alat yang mampu mengukur seberapa baik penggunaan sumber daya yang dimilikinya untuk mengelola manajemen agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Alat yang dimaksud adalah pemeriksaan atau audit. Audit yang dilakukan oleh setiap perusahaan tidak hanya terpaku pada audit keuangan, tetapi juga pada penilaian sistematis dan obyektif yang berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keefektifan, keefisienan, dan keekonomisan atas kegiatan operasional perusahaan. Audit yang dimaksud dalam hal ini adalah audit operasional. Audit operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya (Guy, 2003:419). Jika didasarkan pada pengertian tersebut pada hakikatnya audit operasional memiliki tujuan utama yaitu mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari suatu perusahaan. Audit operasional juga digunakan untuk mengevaluasi aspek ekonomis yang hasilnya nanti dapat dijadikan sebagai pertimbangan jangka panjang untuk mengetahui apakah manfaat kebijakan atau prosedur lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pada umumnya di dalam perusahaan terdapat beberapa departemen atau bagian yang menunjang jalannya kegiatan operasional perusahaan, yaitu bagian produksi, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian personalia. Seluruh departemen yang ada di dalam perusahaan memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga diperlukan suatu acuan agar kegiatannya dapat berjalan dengan optimal. 

Acuan yang dimaksud adalah efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E). Kesuksesan suatu perusahaan bergantung pada strategi yang baik dan sesuai dengan konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi (3E). Efisiensi merupakan jumlah perbandingan antara apa yang dihasilkan (output) dengan apa yang digunakan (input). Efektivitas merupakan hubungan antara apa yang dihasilkan (output) dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Ekonomis merupakan penggunaan dana seminimal mungkin dalam mendapatkan atau menghasilkan input atau output tersebut. Salah satu bagian yang memerlukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasionalnya adalah bagian produksi. Audit operasional dapat dilaksanakan oleh berbagai macam perusahaan manufaktur. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, industri ini tidak terlepas dari proses produksi karena bagian produksi merupakan faktor penentu keberhasilan perusahaan. 

Salah satu perusahaan manufaktur yang dapat melaksanakan audit operasional adalah industri semen. Tabel 1. Konsumsi Semen Domestik Triwulan I Tahun Konsumsi Domestik (000 ton) Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (asi.or.id) Meningtkatnya konsumsi semen domestik seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 mengakibatkan PT. Semen Gresik (Persero) meningkatkan volume produksinya. Berdasarkan survey pendahuluan PT. Semen Gresik (Persero) mengalami penurunan produktivitas pada tahun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan audit operasional pada bagian produksi PT. Semen Gresik (Persero) dan menilai kinerja bagian produksi ditinjau dari konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi.


B.HASIL DAN PEMBAHASAN

Usulan dan Pengenalan PT. Semen Gresik (Persero) adalah salah satu entitas anak dari PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. yang merupakan perusahaan semen terbesar di Indonesia. PT. Semen Gresik (Persero) memproduksi semen sebagai produk utama perusahaan. Produk semen tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya, yaitu Semen Portland Tipe I, Semen Portland Tipe II, Semen Portland Tipe III, Semen Portland Tipe V,  Special Blended Cement (SBC), Portland Pozzolan Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC), Super Masonry Cement (SMC), dan Oil Well Cement (OWC) Class G HRC. Struktur organisasi PT. Semen Gresik (Persero) dibagi menjadi 6 Direksi yaitu, Pemasaran, Produksi, SDM, PUSB, Litbang dan Operasional, dan Keuangan, selain keenam direksi tersebut terdapat juga Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Tim OOTC, dan Departemen PSLK. Survey Pendahuluan Analisis Terhadap Internal Audit Kegiatan operasional PT. Semen Gresik (Persero) diawasi oleh Unit Internal Audit yang merupakan satuan pengawasan internal perseroan yang bertugas melakukan evaluasi efektivitas pengendalian internal secara obyektif dan memberikan konsultasi atas pelaksanaan kegiatan usahanya. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor internal mengacu pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit. Unit Internal Audit dipimpin oleh seorang Kepala Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. PT. Semen Gresik (Persero) 4 memiliki anggota auditor internal sebanyak 22 orang yang terdiri dari seorang Kepala Internal Audit, 4 orang Biro Audit dan setingkat Biro, dan 17 orang staf Internal Audit. Selama tahun , PT. Semen Gresik (Persero) selalu melakukan aktivitas audit berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang meliputi audit operasional dan audit khusus Analisis Terhadap Pengendalian Intern Produksi Analisis terhadap pengendalian intern produksi mencakup perencanaan dan pengendalian produksi, tenaga kerja, bahan baku, overhead pabrik, fasilitas produksi, dan penetapan kapasitas mesin produksi.

 

C.KESIMPULAN

Kesimpulan Analisis audit operasional pada PT. Semen Gresik (Persero) bertujuan untuk menilai kinerja bagain produksi ditinjau dari konsep efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional pada bagian produksi dilaksanakan oleh Unit Internal Audit sebagai auditor internal, Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai auditor independen, serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai auditor pemerintah. Audit yang dilakukan hanya mencakup pada struktur organisasi, perencanaan dan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku, perencanaan dan pengendalian tenaga kerja, perencanaan dan pengendalian biaya pabrikasi (overhead), 9 perencanaan dan pengendalian kapasitas mesin, serta perencanaan dan pengendalian fasilitas produksi. Tingkat efisiensi bagian produksi dalam penggunaan bahan baku (input) dalam proses produksi, dapat dilihat dari hasil pengukuran persentase produktivitas bahan baku, persentase produktivitas tenaga kerja, dan persentase produktivitas kapasitas mesin. Tingkat efektivitas bagian produksi dapat dilihat dari hasil pengukuran pencapaian realisasi terhadap target (achievement rate). Achievement Rate (AR) berkenaan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP). Tingkat ekonomisasi dilihat dari perngukuran terhadap Product Value Economic (PVE) yang didapat dari perbandingan realisasi biaya pabrikasi (overhead) dengan target biaya overhead yang telah ditetapkan. Penggunaan bahan baku oleh bagian produksi PT. Semen Gresik (Persero) selama tahun dinilai belum efisien, karena realisasi produktivitas selama tahun tersebut selalu lebih kecil dari target produktivitasnya. Efisiensi penggunaan PTK berhasil dilakukan perusahaan selama tahun , karena dalam waktu tiga tahun tersebut persentase realisasi PTK selalu meningkat dan selalu lebih tinggi dari target PTK.

Efisiensi terhadap penggunaan kapasitas mesin hanya berhasil dilakukan pada tahun 2011 dan 2013, sementara pada tahun 2012 persentase kapasitas mesin menganggur (idle capacity) dinilai cukup tinggi. Efektivitas selama tahun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan mengalami peningkatan pada tahun Persentase Achievement Rate (AR) pada tahun 2011 hampir mencapai 100% yaitu, 99,84%, sementara AR pada tahun 2012 kurang dari 100%, yaitu 87,70%. Pada tahun 2013 persentase AR meningkat, dan nilainya lebih besar dari 100%, yaitu 104,18%, Ekonomisasi yang dinilai dari Product Value Economic (PVE) selama tahun mengalami pemborosan di tahun 2012 dan Meningkatnya kebutuhan operasional serta biaya yang digunakan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut, menyebabkan biaya pabrikasi (overhead) selalu meningkat di setiap tahunnya. 

Saran PT. Semen Gresik (Persero) hendaknya lebih cepat tanggap mengenai stock opname bahan baku, sehingga pihak manajemen dapat mempersiapkan diri. Kebijakan pengadaan bahan baku haruslah sesuai dengan keriteria yang dicanangkan, yaitu tepat kuantitats, tepat mutu, dan tepat waktu, agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan bisa tercapai. Mendindaklanjuti analisis audit operasional yang telah dilaksanakan, sebaiknya pihak manajemen PT. Semen Gresik (Persero) memperhatikan reomendasi yang telah diberikan oleh aditor, agar kinerja perusahaan khususnya di bagian produksi yang ditinjau dari efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya dapat lebih ditingkatkan lagi.  

 

SUMBER : https://osf.io/bjnr8/download.pdf

Selasa, 24 November 2020

Teknik Audit Berbasis Komputer

 

Teknik Audit Berbasis Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) adalah setiap penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. TABK/CAATT dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan perangkat dan teknik untuk mengaudit aplikasi komputer serta mengambil dan menganalisa data. Dengan kata lain TABK/CAAT merupakan perangkat dan teknik yang digunakan untuk menguji (baik secara langsung maupun tidak langsung) logika internal dari suatu aplikasi komputer yang digunakan untuk mengolah data.

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) juga ditekankan perlunya pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem akuntansi berbasis komputer. Teknik ini dikenal dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs). Penggunaan TABK atau CAATs akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki oleh komputer. Untuk itu mengkombinasikan pemahaman mengenai pentingnya keahlian audit dengan pengetahuan sistem informasi berbasis komputer akan menghasilkan peningkatan yang sangat signifikan dalam proses audit sistem informasi. Persiapan auditor sistem informasi untuk memiliki keahlian tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu untuk dapat melakukan tugas sebuah audit sistem informasi. Sebenarnya selain software ACL ada juga software lainnya seperti IDEA, CA Panaudit Plus, Monarch Software dan banyak lagi lainnya, tetapi kebanyakan fungsinya sama, yaitu data interogating yaitu pengolahan database untuk tujuan tertentu.

Adanya juga pertimbangan dalam penggunaan TABK pada setiap perusahaan di Indonesia. Jika merujuk pada Standar Profesional Akuntan Publik (IAPI, 2011) pada PSA No. 57 (SA Seksi 335) tentang Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer, pada paragraf 04 sampai dengan paragraf 06 menjelaskan tingkat keterampilan dan kompetensi auditor yang harus dimiliki bila melaksanakan suatu audit dalam lingkungan sistem informasi komputer dan memberikan panduan bila mendelegasikan pekerjaan kepada asisten dengan keterampilan sistem informasi komputer atau bila menggunakan pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor independen lain atau tenaga ahli yang memiliki keahlian di bidang sistem informasi komputer Secara khusus, auditor harus memiliki pengetahuan memadai untuk merencanakan, melaksanakan, dan menggunakan hasil penggunaan TABK. Tingkat pengetahuan yang harus dimiliki oleh auditor tergantung atas kompleksitas dan sifat TABK dan sistem akuntansi entitas.

Oleh karena itu, Auditor harus menyadari bahwa penggunaan TABK dalam keadaan tertentu dapat mengharuskan dimilikinya jauh lebih banyak pengetahuan komputer dibandingkan dengan yang dimilikinya dalam keadaan lain. Auditor juga harus mempertimbangkan kesesuaian fasilitas komputer dan sistem proses bisnis berbasis komputer yang diperlukan, untuk dijadikan pertimbangan Auditor merencanakan penggunaan TABK atas entitas auditi, sehingga Auditor memiliki harapan yang masuk akal agar TABK dapat digunakan saat pelaksanaan Audit.
Banyak sistem terkomputerisasi dalam melaksanakan tugas tertentu tidak menghasilkan bukti yang dapat dilihat. Sehingga dalam keadaan ini, tidaklah praktis bagi Auditor untuk melakukan pengujian secara manual.

Pertimbangan Dalam Menggunakan TABK

Menurut Natalia Tangke (2004) dalam publikasi jurnalnya yang berjudul “Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI”, bahwa penerapan TABK bagi Auditor (pengguna) akan terlaksana dengan baik apabila didukung dengan bagaimana:

  • Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan Dalam Menggunakan TABK (Perceived Ease of Use);
  • Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan TABK (Perceived Usefulness),
  • Sikap Pengguna terhadap Penggunaan TABK (Attitude Toward Using), dan ;
  • Penerimaan Pengguna terhadap TABK (Acceptance of TABK).

Pada waktu merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan suatu kombinasi antara teknik Audit secara manual dan TABK. Dalam menentukan apakah Audit perlu menggunakan TABK, dengan mempertimbangkan beberapa faktor:

  • Pengetahuan, keahlian, dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh Auditor (SDM);
  • Tersedianya proses bisnis entitas auditi berbasis elektronik;
  • Ketidakpraktisan apabila dilakukan pengujian manual;
  • Efektivitas anggaran dan efisiensi waktu;
  • Kendala pelaksanaan

Sedangkan, kendala dalam pelaksanaan TABK yang perlu menjadi perhatian pengguna (auditor) sehingga tidak berjalan optimal pada saat pelaksaan Audit di lokasi, antara lain:

  • Keterbatasan informasi yang didapat dari Auditi atas proses bisnis secara elektronik yang dimiliki entitas;
  • Keterbatasan waktu audit
  • Tidak dilakukan review teknis berjenjang atas pelaksanaan TABK dikarenakan keterbatasan waktu dan Auditor yang kompeten

 

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan TABK, antara lain:

  1. Audit sampling, komputer berperan dalam menghitung parameter sample, memilih sample dan menilai hasil sample.
  2. Simulasi, komputer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien.
  3. Pengumpulan data yang akan diuji
  4. Penelaahan analisis
  5. Penyusunan kertas kerja pemeriksaan
  6. Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data.
  7. Kalkulasi telaah analisis
  8. Informasi proyek seperti anggaran dan pemonitoran waktu.
  9. Korespondensi audit standar
  10. Pemeriksaaan kelengkapan data, konsistensi, alokasi dan ketepatan.
  11. Pemeriksaan rumus proses bisnis
  12. Membandingkan integritas data
  13. Ikhtisar, sort, merge, split, ratio untuk analisis data
  14. Membandingkan data antar berbagai prosedur audit yang dilakukan.

Contoh Teknik Audit Berbasis Komputer

  • Audex-100 (arthur Anderson&Co)
  • Auditape (Deloitte,Haskins&sells)
  • Audipak II (Coopers&Lybrand)
  • Autronic 32 (Ernst&Young)
  • Strata (Touche Ross & Co)
  • ACL (audit command language,ACL Service Ltd)
  • Pan Audit Plus IDEA (Idea Ltd)
  • Friend Software
  • Dan lain sebagainya
 

Alat bantu (software) yang umum digunakan untuk TABK, antara lain:

  • Generalized Audit Software (ACL, IDEA, SAS, SESAM, Arbutus Analyzer)
  • Spreadsheet Application (MS.Excell, Lotus-123, Quatro-Pro, OpenOffice)
  • Database Management System (MS.Access, Visual FoxPro, Lotus Approach, SQL, Oracle)
  • Query and Reporting Application (MS.Query, Crisytal Report)

Software Akuntansi

  • MYOB
  • Dac Easy
  • Peachtree
  • Platinum
  • Value Plus
  • Oracle Finance
  • Quick Book
  • Accurate
  • Dan lain sebagainya
 

Efektivitas dan efisiensi prosedur audit dapat ditingkatkan melalui penggunaan TABK dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit, contohnya antara lain:

  • Beberapa transaksi dapat diuji lebih efektif untuk tingkat biaya yang sama dengan menggunakan komputer untuk memeriksa semua atau lebih banyak transaksi dibandingkan dengan jika dilaksanakan secara manual;
  • Dalam penerapan prosedur analitik, transaksi atau saldo akun dapat direview dan dicetak laporannya untuk pos-pos yang tidak biasa dengan cara yang lebih efisien dengan menggunakan komputer bila dibandingkan dengan cara manual;
  • Penggunaan TABK dapat membuat prosedur pengujian substantif tambahan lebih efisien daripada jika auditor meletakkan kepercayaan atas pengendalian dan pengujian pengendalian yang bersangkutan

 

Sumber : https://accounting.binus.ac.id/2020/04/30/teknik-audit-berbantuan-komputer-tabk/ 

Minggu, 15 November 2020

 Sebutkan dan jelaskan 25 pertanyaan untuk melakukan audit



Dalam audit website ini yang akan kita audit terdiri dari 5 aspek, diantaranya :

  • Aspek Desain
  • Aspek Konten dan Halaman
  • Aspek Kegunaan dan Manfaat
  • Aspek Tujuan dan Target Marketing
  • Aspek Keamanan dan Backup

 


Aspek Desain

  • Apakah menu navigasi website Anda mudah ditemukan dan mudah digunakan?

Maksud dari pertanyaan tersebut adalah dalam menu navigasi yang dibuat akan mudah ditemukan dan fleksible dalam penggunannya.

  •  Sudahkah Anda mendefinisikan (atau apakah Anda menggunakan) skema warna di website Anda untuk konsistensi brand Anda?

Maksud dari pertanyaa tersebut adalah dalam penggunaan brand pada website akan dapat terkonsistensi.

  • Apakah tipografi dan font website Anda mudah dan enak dibaca?

Maksud dari pertanyaan tersebut adalah dalam penggunaan bentuk pada font pada website akan mudah dan nyaman untuk pembaca.

  • Apakah Anda menggunakan gambar berkualitas tinggi di website Anda?

Dalam website yang dibuat akan menggunakan gambar-gambar yang memiliki kualitas tinggi. Misalnya penggunaan gambar HD.

  •  Apakah keseluruhan desain website Anda sesuai dan konsisten dengan brand bisnis Anda?

Pada keseluruhan desain website akan sesuai dengan brand yang akan kalian jalankan.

  • Apakah website Anda mobile friendly dan responsive?

Maksud dari pertanyaan tersebut adalah website yang dirancang akan bersahabat atau cocok dengan perangkat mobile (hp) dan cepat merespon.


Aspek Konten dan Halaman

  • Sudahkah Anda mendefinisikan dengan jelas tujuan setiap halaman dari website Anda?

Maksud dari pertanyaan tersebut adalah setiap-setiap halaman pada website yang dirancang memiliki tujuan-tujuan yang jelas.

  • Apakah Anda memiliki tombol CTA yang efektif di semua halaman website Anda?

Tombol CTA adalah sebuah elemen interaktif dalam sebuah website maupun aplikasi - biasanya digunakan untuk membujuk pengguna agar mengambil suatu tindakan yang dapat menghasilkan konversi bagi halaman tertentu seperti halaman pembelian, kontak,berlangganan,dan sebagainya. Maka dari itu apakah CTA sangat efektif untuk website yang anda rancang.

  • Apakah Anda memiliki landing page yang bisa untuk membangun database email?

Maksud dari Landing Page adalah sebuah halaman khusus yang menjadi tujuan user dan berisi informasi lebih detail dan spesifik tentang produk, service, penawaran, dll.  

  • Apakah halaman ABOUT menjelaskan masalah yang Anda selesaikan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca?

Maksud dari pertanyaan tersebut adalah halaman about (tentang) isi website harus dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

  • Apakah konten Anda jelas dan mudah dimengerti serta membuat audiens Anda merasa berada di tempat yang tepat?

Dalam pembuatan konten pada website harus mudah dimengerti oleh audiens atau pembaca karena itulah salah satu tujuan website tersebut dirancang.

 

Aspek Kegunaan dan Manfaat

  • Sudahkah Anda mendefinisikan siapa pembaca atau pengunjung website Anda?

Untuk membuat website, kita harus telah menargetkan siapa saja pembaca yang cocok untuk website kita.

  • Sudahkah Anda mendefinisikan “bagaimana” wesite Anda bisa melayani pengunjungnya?

Sebelum kita merancang website tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana website kita melayani atau menservis pembaca atau audiens.

  • Apakah website Anda memiliki pesan pemasaran yang menarik yang disesuaikan dengan pengunjung website Anda?

Agar pembaca atau audiens tidak bosen, maka kita harus pintar dalam menampilkan pasar semenarik mungkin.

  • Apakah form opt-in Anda ditampilkan secara jelas di webiste Anda?

Maksud dari form opt-in adalah pintu gerbang email yang didaftar atau email marketing.

  • Apakah form opt-in Anda dengan jelas memecahkan satu masalah orang-orang yang mengunjungi website Anda?

Dalam sebuah website, form opt-in harus dapat memecahkan (setidaknya 1) masalah pembaca atau audiens.

 

Aspek Tujuan dan Target Marketing

  • Sudahkah Anda membuat sales funnel untuk mengubah pengunjung menjadi subscribers?

Maksud dari Sales Funnel adalah rangkaian strategi untuk membawa pengunjung benar-benar melakukan pembelian.

  • Apakah Anda memiliki rencana untuk mengarahkan traffic dan pengunjung ke situs web Anda?

Dalam website, kita dapat mengarahkan arus pengunjung yang telah mengunjungi website yang kita telah rancang tersebut.

  • Apakah Anda memiliki sistem untuk melacak perilaku pengunjung dan interaksi di situs Anda?

Dalam website, kita dapat mengetahui perilaku dan berinteraksi dengan pengunjung website kita (Contoh Google Analytics, Facebook Pixel, Hotjar dll).

  • Sudahkah Anda secara jelas mendefinisikan hasil yang Anda inginkan dari website Anda?

Dalam merancang website, kita harus ketahui terlebih dahulu hasil akhir dari perancangan website kita nanti (website yang kita inginkan).

 

Aspek Keamanan dan Backup

  • Apakah Anda memiliki plugin atau sistem keamanan untuk melindungi webiste Anda dari hacker?

Agar hacker atau peretas tidak mudah masuk ke website, kita harus memiliki sebuah plugin yang dapat menangkal hal tersebut.

  • Sudahkah Anda menghapus pengguna default ( seperti admin, administrator, adminweb dll) di website Anda

Kita harus menghapus default admin dan lainnya agar tidak mudah dimasukin oleh orang tidak dikenal.

  • Apakah Anda menggunakan password dan username yang kuat untuk mengamankan website Anda?

Untuk mengamankan website agar lebih aman, ada baiknya kita gunakan password dan username. Hal itu dapat memperkecil peretasan dalam website.

  • Apakah Anda memiliki sistem cadangan jika situs Anda di hack?

Kita harus memiliki sistem cadangan, agar hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya hacker meretas website kita.

  • Apakah Anda memiliki sistem anti-spam?
Agar website anda tidak banyak sampah-sampah lebih baik gunakan sistem yang dapat menangkalnya, misalnya menggunakan Spamhaus Block List (SBL).